JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Menjadi pembalap pertama yang sukses pertahankan nomor 1 sejak Mick Doohan, Bagnaia juga menjadi pembalap pertama yang rebut mahkota kelas premier dua kali beruntun sejak Marc Marquez pada 2019.
Pecco mengklaim gelar juara dengan 7 kemenangan, 8 podium, dan 3 Kemenangan Tissot Sprint, mengalahkan Jorge Martin (Prima Pramac Racing) yang mengumpulkan 428 poin.
Lahir di Turin, Bagnaia kali pertama cicipi balap motor di MiniMoto, dilanjutkan karier ke ajang internasional pada 2011, yang lalu dikenal sebagai CEV kelas 125cc.
BACA JUGA:Jelang MotoGP Valencia 2023, Kabar Buruk Datang dari Tim RNF, Ada Apa?
Pecco lakoni debut Kejuaraan Dunia Moto3™ pada 2013, serta kemudian gabung dengan VR46 Riders Academy dan pindah ke Sky VR46 Racing Team musim berikutnya.
Pada 2015, ia pindah ke Aspar Team dan berlomba menggunakan motor Mahindra.
Bagnaia tandem bersama Jorge Martin selama dua tahun. Kemenangan perdananya, juga Mahindra, dalam Grand Prix dicetak pada 2016.
Menang taruhan karena berhasil podium tertinggi, Aspar memberi Pecco kesempatan geber motor MotoGP™ saat tes Valencia.
BACA JUGA:Hari Terakhir Penyelenggaraan GIIAS The Series di Bandung, Antusiasime Pengunjung Tetap Positif!
Musim 2017 menghadirkan tantangan baru untuk Bagnaia.
Pembalap Italia itu naik kelas ke Moto2™, serta kembali perkuat Sky VR46 Racing Team.
Mengoleksi empat podium, ia pun dinobatkan sebagai Rookie of the Year, landasan sempurna baginya untuk rebut mahkota juara pada musim berikutnya.
Tampil luar biasa, Bagnaia rengkuh gelar dunia pertamanya di Sepang, menjadikannya Juara Dunia Moto2™ 2018.
BACA JUGA:Link Live Streaming MotoGP Valencia 2023 Martin Vs Bagnaia
Berkat kesuksesannya ini, Pecco promosi ke MotoGP™ bersama Pramac Racing.