Meski memiliki kecepatan solid saat tes, bahkan finis dengan hasil terbaik posisi keempat di Phillip Island, debutnya sebagai rookie berjalan tak mudah.
Pada 2020, Bagnaia genggam podium perdana kelas premier di Misano.
Setahun berselang, ia hijrah ke tim pabrikan Ducati untuk 2021.
BACA JUGA:Sejarah 75 Tahun MotoGP: Iringi Pertarungan PECCO vs MARTIN
Tahun itulah menandai peningkatan performa Pecco.
Tiga podium dan satu pole position dalam empat putaran pertama jadi awal baik.
Ia menjelma jadi penantang Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP™).
Bagnaia juga klaim kemenangan perdana usai menaklukkan Marc Marquez (Repsol Honda Team) dalam duel sengit di Aragon.
Dan kemenangan keduanya dibukukan hanya seminggu kemudian di Misano.
Bagnaia mengakhiri Kejuaraan dengan kemenangan, tetapi Quartararo yang mengamankan gelar juara.
Dunia menantikan rematch Bagnaia dan Quartararo pada 2022.
Pada akhirnya, itulah yang kita dapatkan. Namun, itu adalah musim roller coaster untuk keduanya.
BACA JUGA:Penghargaan Rookie of the Year dan Tim Independen MotoGP™ di Valencia
Paruh pertama musim bagi Bagnaia, serta paruh kedua bagi Quartararo.
Jelang putaran final di Valencia, Pecco yang sempat mengalami defisit 91 poin, berbalik memimpin klasemen dengan keunggulan 23 poin, menjadikannya potensi comeback terbesar dalam sejarah dan benar saja.
Kendati hanya finis kesembilan, itu sudah cukup untuk Bagnaia mengamankan titel.