Hasil dua besar keempat berturut-turut pada balapan Minggu di Silverstone membuat keunggulan Bagnaia bertambah menjadi 41 poin, yang dilanjutkan kemenangan ganda di GP Austria. Pecco pun kini unggul 62 poin. Kemudian tiba waktunya menuju ke Barcelona untuk putaran GP Catalunya.
P2 dalam Sprint di belakang Aleix Espargaro (Aprilia Racing) membantu Bagnaia perlebar keunggulan pada puncak Klasemen.
Di tengah momentum dan kepercayaan diri, Bagnaia memimpin balapan Minggu selepas start. Namun, ia dilanda drama.
Pembalap Ducati itu highside saat keluar dari Tikungan 2. Kakinya sempat terlindas oleh Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), tapi untungnya Pecco lolos dari cedera serius.
Kecelakaan itu jadi kemundurannya. Dan ini pula yang membuka jalan bagi Martin untuk masuk dalam dalam perebutan gelar. Semuanya dimulai di Misano.
Balapan kandang bagi Bagnaia dan VR46 Riders Academy, namun Martin lah yang kantongi 37 poin penuh.
Kendati dapat raih dua podium di tengah rasa sakit pada kakinya, keunggulan Bagnaia menyusut menjadi 36 poin jelang fase akhir dari paruh kedua Kejuaraan Dunia musim ini.
Kunjungan pertama Bagnaia ke Sirkuit Internasional Buddh berakhir pahit.
Kesalahan yang dilakukan membuatnya DNF pada Minggu, sebaliknya Martin klaim P2, serta usai menangi Sprint.
BACA JUGA:10 Poin Jelang Balapan di Sirkuit Ricardo Tormo, Siapakah yang Akan Keluar jadi Juara ke-75?
Dalam putaran berikutnya di Motegi, ‘Martinator’ sapu bersih kemenangan, meski ada tekanan luar biasa dari hujan lebat dan Bagnaia membuntutinya pada balapan Minggu.
Ketika menuju Indonesia, selisih antara Italiano dan Spaniard hanya tiga poin.
Namun, pendulum kembali menguntungkan Bagnaia di Mandalika.
Martin kehilangan posisi terdepan saat balapan Minggu, dengan Bagnaia duduki podium tertinggi setelah start P13.
BACA JUGA:Maverick Vinales Klaim Posisi Start Terdapan, Diikuti Pecco Bagnaia di MotoGP Valencia
Ini kemenangan pertama Pecco sejak GP Austria 2023. Australia tak jauh berbeda.