Ia akhirnya sukses rayakan gelar Kejuaraan Dunia MotoGP™ pertamanya, saat Quartararo berjuang hingga akhir tidak mampu raih kemenangan.
Musim 2023 dimulai dengan berita utama bahkan sebelum balapan bergulir. Bagnaia putuskan pakai nomor #1.
Ia jadi pembalap pertama yang melakukannya sejak Casey Stoner pada 2012.
Tahun dimulai dengan kemenangan menyakinkan dalam Tissot Sprint dan GP Portugal.
Akan ttapi putaran kedua di Argentina menjadi batu sandungan Bagnaia.
BACA JUGA:Maverick Vinales Klaim Posisi Start Terdapan, Diikuti Pecco Bagnaia di MotoGP Valencia
Finis P6 dalam Sprint dan P16 pada balapan Grand Prix setelah sempat terjatuh.
Itu berarti, Pecco harus bangkit kembali di Austin. Ia berhasil memenangi Sprint.
Namun keunggulannya hilang saat lomba GP Amerika.
Dua kali nol poin di balapan utama secara beruntun merupakan pukulan awal baginya, serta Ducati dalam upaya mempertahankan mahkota.
Di Jerez, Bagnaia merespons. Podium ganda, termasuk kemenangan menakjubkan pada Minggu ketika menahan serangan KTM.
Tetapi saat rombongan paddock singgah ke ke Le Mans, nasib buruk menghampirinya.
Bagnaia alami DNF setelah terlibat insiden dengan Maverick Vinales (Aprilia Racing).
BACA JUGA:Permutasi Francesco Bagnaia dan Jorge Martin Rengkuh Titel
Bagnaia lalu bangkit di Mugello. Ia berhasil cetak kemenangan ganda. Dan perlombaan di Sachsenring sajikan pertarungan ketat antara #1 melawan Martin, yang berakhir dengan kemenangan ‘Martinator’ atas Pecco. Namun seminggu kemudian, Bagnaia menangi di trek favoritnya, TT Circuit Assen.
Saat itu, sang Juara Dunia bertahan – tertinggal dalam tiga balapan pertama – memiliki keunggulan 35 poin dalam klasemen Kejuaraan jelang libur musim panas.