Shockbreaker biasanya “mentok” ketika mengemudikan sepeda motor dengan beban terlalu berat, dan itu wajar. Akan tetapi, jika shockbreaker terasa “mentok” saat mengemudi di jalan rata, itu pertanda bahwa shockbreaker tidak lagi bisa bekerja secara normal.
BACA JUGA:Subsidi Modifikasi Motor BBM ke Listrik Naik Menjadi Rp 10 Juta, Menuju Kendaraan Ramah Lingkungan
Cara Mengatasi Shockbreaker Motor Rusak
Pastikan Anda merawat shockbreaker secara rutin agar tidak cepat rusak atau bocor. Ini ada caranya:
1. Rutin Dibersihkan
Saat mencuci motor, pastikan juga membersihkan bagian shockbreaker. Hal ini untuk mencegah penumpukan kotoran yang bisa mengerak dan mengganggu kinerja.
2. Kurangi Ngebut di Jalan Bergelombang
Ketika elalui jalanan bergelombang, kasar, atau berlubang-lubang, pastikan kurangi kecepatan. Hal ini mencegah shockbreaker dapat tekanan terlalu besar yang membuatnya cepat aus. Menurunkan kecepatan saat melewati jalan bergelombang penting juga untuk keselamatan berkendara.
BACA JUGA:Motor Listrik Tanpa STNK Bisa Ditilang Polisi? Begini Faktanya
3. Hindari Memasang Anting Shockbreaker Belakang
Belakangan ini anting shockbreaker populer digunakan di kalangan penggemar modifikasi motor. Gunanya untuk membuat tampilan motor lebih gagah dan tinggi. Akan tetapi, jika ingin shockbreaker lebih awet, sebaiknya hindari memasang anting. Selain mengurangi kenyamanan penumpang di jok belakang, anting tersebut berisiko merusak bahkan mematahkan shockbreaker.
4. Hindari Bawa Beban Berlebih
Pastikan membawa barang sesuai dengan bobot maksimal yang bisa ditanggung oleh shockbreaker motor Anda. Hal ini membantu meningkatkan keawetan shockbreaker agar tidak cepat rusak.
BACA JUGA:Skuter Matic Adventure Ini Sanggup Tempuh Jarak Sampai 600 km Full Tank
5. Ganti Oli Teratur
Idealnya, oli shockbreaker diganti setiap 15.000 hingga 20.000 kilometer atau dua hingga tiga tahun sekali. Shockbreaker memiliki oli yang berbeda dari oli mesin motor, jadi pastikan Anda menggunakan oli yang sesuai.