JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Banyak anggapan yang muncul di kalangan pemotor bahwa bensin dengan nilai oktan atau RON (Research Octane Number) yang tinggi dari spesifikasi yang dianjurkan pabrikan akan membuat mesin motor jadi lebih baik.
Ternyata tidak lho bradsis. Karena pada motor produksi lama seperti Honda Grand, Supra dan Suzuki Shogun memiliki rasio kompresi 9 : 1 dan 9,3 : 1. Ini justru tidaklah cocok memakai bensin beroktan tinggi.
Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh pemilik sepeda motor jika menggunakan bensin dengan RON lebih tinggi dari RON yang dianjurkan:
1. Performa Tidak Optimal
Mesin sepeda motor dirancang untuk bekerja dengan jenis bahan bakar dengan RON tertentu.
BACA JUGA:Cek Harga 57 Model Motor Listrik Bersubsidi, Mulai dari Rp 5 Jutaan
BACA JUGA:Waduh, Marc Marquez Jatuh Jelang MotoGP Catalunya 2024!
Jika menggunakan bahan bakar dengan RON terlalu tinggi melebihi dari yang dianjurkan, kemungkinan besar mesin tidak bekerja optimal yang mengakibatkan penurunan daya, penurunan respons atau efisiensi bahan bakar yang berkurang Karena mesin sulit mendapatkan pembakaran yang sempurna.
2. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Tinggi
Penggunaan bahan bakar dengan RON yang tak sesuai anjuran bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi akibat proses pembakaran yang tak sempurna.
Bahan bakar dengan nilai oktan lebih tinggi membutuhkan suhu kompresi yang tinggi (tekanan kompresi tinggi) untuk bisa terbakar sempurna, sementara mesin dengan kompresi rendah membutuhkan bahan bakar yang lebih cepat terbakar dalam hal ini adalah bahan bakar dengan RON rendah.
BACA JUGA:Bradsis Mau Touring Habiskan Libur Panjang Malam Ini? Cek Lagi Harga Bensin Per 22 Mei 2024
BACA JUGA:Touring Pakai Skuter Matic di Pegunungan, Ini Tips Mengendalikannya di Turunan
Akibatnya, akan banyak bahan bakar yang tak terbakar dengan sempurna yang berpotensi meningkatkan konsumsi bahan bakar.
3. Potensi Kerusakan Mesin