Statistik dan Tonggak Pencapaian Musim Bersejarah di MotoGP 2023

Statistik dan Tonggak Pencapaian Musim Bersejarah di MotoGP 2023

GP Jepang: Hasil finis ketiga Marc Marquez membawanya lampaui Legenda MotoGP™, Angel Nieto. Ia naik ke peringkat kelima dalam daftar pembalap dengan podium GP terbanyak (140), di belakang Jorge Lorenzo (152).

GP Indonesia: Bagnaia menang setelah start dari grid ke-13. Ia jadi pembalap pertama yang menang balapan kering MotoGP™ usai start di luar 12 besar (atau lebih rendah). sejak Marco Melandri memulai perlombaan dari start ke-14 di GP Turki 2006.

BACA JUGA:Waduh, Kendaraan yang Nunggak Pajak Dilarang isi BBM di SPBU?

Kemenangan yang dicetak Bagnaia di GP Indonesia ini sekaligus menjadi kemenangan ke-500 pembalap Michelin dalam kelas premier.

GP Australia: Zarco jadi pemenang perdana kelas premier kedua musim 2023 dan pemenang Prancis kelima di kategori utama, bersama Quartararo (11 kemenangan), Regis Laconi (1), Christian Sarron (1) dan Pierre Monneret (1). Zarco kini tak lagi menjadi pembalap dengan podium kelas premier terbanyak tanpa kemenangan, yang sekarang dipegang Colin Edwards (12 podium).

GP Thailand: Dengan selisih waktu 0,253 detik antara Martin dan Bagnaia, sebelum dipromosikan ke P2, ini adalah jarak podium kelas premier terdekat keempat sepanjang masa dalam balapan jarak jauh.

Satu-satunya gap podium terdekat adalah Phillip Island 1999 (0,124 detik antara Tadayuki Okada, Max Biaggi dan Regis Laconi), Estoril 2006 (0,176 detik antara (Toni Elias, Valentino Rossi dan Kenny Roberts Jr), serta Phillip Island 2022 (0,224 detik antara Alex Rins, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia).

Raul Fernandez finis ke-15 atau terpaut 15,093 detik di belakang pemenang balapan, Martin. Itu menyamai posisi 15 besar terdekat kedua sepanjang masa dari Qatar 2019. Sementara selisih terdekat dalam 15 besar terjadi di GP Doha 2021 (8,928 detik).

BACA JUGA:5 Kebiasaan yang jadi Faktor CVT Motor Matic Cepat Rusak

GP Malaysia: Bastianini cetak kemenangan kelimanya di MotoGP™, dan yang pertama sejak Aragon tahun lalu. Semuanya bersama Ducati. Ia kini berada di urutan kelima dalam daftar pembalap Ducati dengan kemenangan terbanyak bersama Martin, dengan dua kemenangan lebih sedikit dari Loris Capirossi.

GP Qatar: Di Giannantonio jadi pemenang perdana kelas premier ketiga musim ini, dan ke-12 sejak balapan pembuka 2020. Diggia ikuti jejak Fabio Quartararo, Brad Binder, Miguel Oliveira, Franco Morbidelli, Joan Mir, Jorge Martin, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Aleix Espargaro, Marco Bezzecchi serta Johann Zarco.

Di Giannantonio menjadi pemenang keenam Ducati yang berbeda sejauh musim ini, mencetak rekor pemenang berbeda terbanyak dengan pabrikan yang sama dalam satu musim kelas premier.

GP Valencia: Setelah penentuan gelar Kejuaraan 2022, hal sama terjadi musim 2023. Ini berarti menandai pertama kalinya dalam era MotoGP™. di mana Kejuaraan Dunia ditentukan pada putaran final Valencia dua tahun berturut-turut.

BACA JUGA:Motor Listrik Kehujanan? Jangan Panik, Segera Lakukan Hal Ini!

Belum ada pemenang balapan GP berturut-turut pada 2023. Musim ini menjadi yang pertama sejak awal musim pertama pada 1949,tanpa ada pembalap yang meraih kemenangan berturut-turut.

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya