Sekelas Ban MotoGP, Tapi Gak Layak di Jalanan? Ini Fakta Mengejutkannya!

Sekelas Ban MotoGP, Tapi Gak Layak di Jalanan? Ini Fakta Mengejutkannya!

Ilustrasi ban pada motor MotoGP--Michellin MotorSport

Hal ini memang sengaja dibuat lintasan yang kering dengan tujuan agar permukaan pada ban sepenuhnya menempel ke aspal.

Namun di jalanan biasa, kalian pastinya sering menemui kondisi jalan basah, berpasir, atau tidak rata.

Jika tidak ada alur pada ban, maka ban tidak dapat  membuang air dan sangat berisiko mengalami tergelincir karena air tidak punya jalan keluar.

Tak heran, pada motor harian, ban harus punya memiliki alur atau bentukan dengan tujuan menjaga daya cengkeram di berbagai kondisi cuaca.

3. Umur Pakai Sangat Pendek

Ban MotoGP memiliki komposisi karet yang sangat lembut (soft compound) demi menciptakan grip yang maksimal. Namun dampaknya, usia pakai ban tersebut sangat pendek dan biasanya hanya dapat digunakan untuk satu sesi balapan atau 1 hari penggunaan atau istilah kasarnya adalah sekali pakai buang.

Kalau ban motor pada MotoGP dipakai untuk harian, maka ban seperti ini akan cepat habis terkikis dan justru bikin boros. Ban harian harus memiliki keseimbangan yang sesuai antara grip dengan daya tahan, tujuannya jelas agar tidak perlu diganti setiap saat.

4. Harga yang Sangat Mahal

Ban pada MotoGP bukanlah produk yang bisa dijual bebas dan mudah ditemukan. Jika dihitung berdasarkan riset, material, dan produksinya, maka harga satu set ban motor MotoGP dapat mencapai belasan juta hingga puluhan juta rupiah. Itu pun belum termasuk distribusi, serta perawatan khusus seperti melakukan penghangat ban sebelum dipakai.

Sementara ban motor harian pada kelas menengah, dapat dicari dengan mudah dengan harga yang lebih ramah di saldo kalian dengan kisaran ratusan ribu hingga tiga jutaan rupiah.

5. Tidak Cocok dengan Motor Umum

Ukuran ban motor MotoGP jelas jauh lebih lebar, lebih besar, serta membutuhkan velg dan suspensi khusus.

Sistem untuk rem dan handling motor biasa tidak didesain untuk ban sebesar itu. Jadi jika dipaksa pasang, maka dapat merusak komponen lain serta bikin handling menjadi tidak nyaman.

Dengan kata lain, semuanya tentu sudah diatur sesuai dengan prosedur atau kenyamanan dari produk motor yang dikeluarkan.

Jadi, amannya memang lebih baik mengikuti aturan yang sudah dibuat daripada mencelakakan diri sendiri dan orang lain.

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya