Sering Tunda Ganti Oli? Hati-hati Mesin Motor Bisa Jebol
Ilustrasi ganti oli.--Gulf Oil
3. Penumpukan Kotoran
Oli yang kotor akan menyisakan kerak pada bagian dalam mesin. Kerak ini bisa menghambat aliran Oli dan menyebabkan sirkulasi pelumasan tidak merata. Dampaknya, beberapa bagian mesin akan haus lebih cepat. Bahkan lebih parah jika lama-lama sudah mengental.
4. Turunnya Performa Mesin
Mesin yang tidak dilumasi dengan baik akan terasa lebih berat saat motor dibawa, boros bahan bakar, dan respons gas jadi lambat.
Dalam kondisi yang lebih buruk, suara mesin pun jadi kasar dan saat dibawa menjadi tidak stabil.
5. Biaya Perbaikan Membengkak
Kalau kerusakan sudah masuk ke bagian dalam mesin seperti piston, ring seher, atau noken as, maka ongkos perbaikannya dapat dipastikan mahal.
Bisa menyentuh jutaan rupiah hanya karena lalai ganti oli tepat waktu atau malas mengganti oli.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli? Sebelumnya, kami telah membagikan tipsnya.
Namun, kami akan kembali membahasnya lagi di sini, yaitu idealnya, oli motor diganti setiap 2.000–3.000 km atau paling tidak setiap 2–3 bulan.
Semuanya juga tergantung intensitas pemakaian. Kalau motor sering dipakai harian dan menghadapi kemacetan, lebih baik ganti oli lebih cepat.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-


