Motor Mogok Saat Banjir? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Water hammer adalah kondisi serius di mana air masuk ke dalam ruang bakar melalui saluran intake. Air tidak dapat dikompresi seperti udara, sehingga ketika piston memberikan tekanan campuran udara dan bahan bakar, air yang ikut masuk justru membuat piston dipaksa untuk berhenti.

Dampaknya bisa sangat buruk, seperti piston menjadi bengkok, stang seher rusak, atau paling parah bagian mesin bisa retak.

Kalau sudah begini, dapat dipastikan mesin motor bisa jebol dan bakal turun mesin.

3. Korsleting pada Sistem Kelistrikan

Untuk motor modern, apalagi yang menggunakan sistem injeksi, sangat bergantung pada kelistrikan.

Ketika bagian-bagian kelistrikan seperti ECU, busi, atau kabel terkena air, bisa terjadi korsleting atau gangguan sinyal.

Pengaruhnya, sistem pembakaran terganggu, percikan api dari busi jadi lemah atau hilang, dan mesin tidak bisa menyala.

Hal ini juga menjelaskan kenapa setelah menerobos banjir, motor tiba-tiba mogok padahal sebelumnya baik-baik saja.

4. CVT atau Rantai Terendam Air

Untuk motor matic, genangan air bisa masuk ke ruang CVT (Continuously Variable Transmission).

Saat air masuk, ikatan CVT bisa terselip dan membuat motor kehilangan tenaga. Pada motor bebek atau sport, air yang mengenai rantai juga dapat membuat gerak mesin jadi tersendat.

Meskipun efeknya tidak langsung mematikan mesin, performa motor jadi turun drastis dan berisiko membuat motor menjadi mogok di tengah jalan.

5. Knalpot Tergenang

Kalau ketinggian banjir melebihi posisi lubang knalpot, air pastinya bisa masuk ke saluran pembuangan.

Meski tidak langsung merusak mesin, situasi ini bisa membuat tekanan balik dari knalpot meningkat, sehingga mesin menjadi tersendat atau mati.