Kenapa Rem Belakang di MotoGP Jarang Dipakai?
MotoGP Jerman 2024--Aprilia
MOTOREXPERTZ.COM -- Motor MotoGP merupakan kuda besi yang ganas yang melaju di atas lintasan dengan kecepatan lebih dari 350 km/jam.
Untuk menghentikan laju sekencang itu, sistem pengereman tentu memegang peran krusial.
Namun uniknya, ada satu fakta yang jarang diketahui, yaitu rem belakang di MotoGP sangat jarang dipakai oleh para pembalap. Kenapa bisa begitu?
Berikut Motorexpertz.com memberikan ulasannya alasan kenapa rem belakang di MotoGP jarang digunakan:
BACA JUGA: Mana Paling Sulit? Intip 5 Sirkuit Terbaik dan Tersulit di MotoGP
BACA JUGA: Terungkap! Ini Alasan MotoGP Jarang Digelar Malam Hari
1. Rem Depan Lebih Efektif untuk Menghentikan Laju
Rem depan di MotoGP bekerja jauh lebih kuat dibanding rem belakang. Saat motor melaju kencang lalu direm, berat motor otomatis pindah ke depan karena gaya inersia.
Hal inilah yang menyebabkan ban depan menekan aspal lebih kuat, menciptakan traksi yang lebih besar untuk proses pengereman.
Jadi, rem depan bisa menyerap hingga 90% kekuatan pengereman, sementara rem belakang hanya menyumbang sisanya.
Kalau rem belakang ditekan terlalu keras, yang terjadi adalah bisa membuat ban belakang terkunci dan slip, bahkan berpotensi membuat motor tergelincir.
BACA JUGA: Terlalu Sering Pakai Rem Belakang? Waspadai Dampaknya!
BACA JUGA: Fakta Unik! Ini Alasan Motor MotoGP Tanpa Standar Tengah
2. Ban Belakang Sering Terangkat
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-


