5 Penyebab Tarikan Motor Berat Padahal Baru Diservis

5 Penyebab Tarikan Motor Berat Padahal Baru Diservis

Ilustrasi bengkel motor--NothernMonterio

2. CVT Kotor atau Belum Dibersihkan Total

Bagi pengguna motor matic, komponen CVT seperti roller, v-belt, dan kampas ganda punya pengaruh besar pada tarikan.

Saat servis, tidak semua bengkel langsung membersihkan CVT, kecuali lo minta khusus.

Kalau masih ada debu, lemak, atau kotoran di area CVT, tarikan bisa berat dan suara mesin jadi kasar.

Cobalah untuk meminta pengecekan dan pembersihan CVT secara menyeluruh setiap 8.000–10.000km atau lebih cepat kalau sering melewati jalan berdebu.

3. Filter Udara Kotor atau Tidak Diganti

Filter udara yang kotor bikin pasokan udara ke ruang bakar jadi kurang. Akibatnya, proses pembakaran tidak maksimal dan tenaga motor melemah.

BACA JUGA:Fabio Quartararo Yakin Bisa Lawan Marc Marquez di MotoGP Asalkan Motornya Sepadan

BACA JUGA:Menpora Dito Tinjau Langsung Kesiapan Sirkuit Mandalika Jelang MotoGP Indonesia 2025

Kadang filter hanya dibersihkan pakai angin kompresor, padahal kondisinya sudah kotor dan layak diganti.

Ganti filter udara tiap 8.000–12.000km bisa lebih sering, jika kalian sering lewat daerah berdebu. Untuk motor injeksi, filter wajib bersih agar sensor tetap akurat.

4. Oli Mesin Tidak Cocok atau Kualitas Kurang

Meskipun sudah ganti oli saat servis, kualitas dan kekentalan oli juga penting. Oli yang terlalu kental bisa bikin mesin berat saat akselerasi, terutama di motor matic.

Kadang bengkel pakai oli standar yang tidak cocok dengan spesifikasi motor kalian, apalagi kalau tidak minta spesifik.

Pakai oli sesuai rekomendasi pabrikan (cek SAE dan API di buku manual). Kalau motor sering dipakai harian dan jarak jauh, pertimbangkan oli full synthetic.

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya