Buntut Kecelakaan Brutal Marc Marquez di Mandalika, Pantaskah Michelin Disalahkan?
Di Mandalika, Quartararo menjadi patokan semua rider karena Yamaha M1 yang dia geber, khususnya dalam kondisi kering, sulit disamai.
Di sesi FP2 dan babak kualifikasi Q2, Yamaha M1 dan Mandalika punya kecocokan yang sangat kuat.
Rekor lap time terbaik sirkuit ini, untuk pertama kalinya dikuasai sementara oleh Quartararo dengan 1 menit 31.067 detik.
Sementara di sisi lain, meski hasil yang dicetak para pembalapnya, Honda terus mengoreksi jenis ban apa yang akan mereka gunakan di Mandalika.
Pasalnya, traksi roda belakang kedua motor pembalapnya sulit dan menjadi masalah serius bagi Honda selama di Mandalika.
Pol Espargaro jadi rider Honda yang paling vokal menyerukan bahwa letak masalah Honda hanya pada pasokan ban Michelin.
BACA JUGA:Ini Keuntungan Pakai Motor Listrik Smoot, Lokasi SWAP Poinnya Siap Tersebar di Seluruh Indonesia
BACA JUGA:Mantap, Smoot, SWAP, Grab dan PLN Bersinergi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Ini agak lucu dan bagi Honda ini sangat tidak adil. Mereka membawa pasokan ban berbeda daripada yang mereka bawa waktu tes pramusim di sini," ujar Pol Espargaro.
Ia menambahkan, Honda RC213V dibangun di atas dengan desain terbaru ban Michelin 2022 dan sejak tes pramusim dan di Qatar lalu, hasil yang didapatkan Honda terbayar setelah Espargaro naik podium ketiga.
+++++
Kecelakaan besar Marc Marquez di Mandalika menjadi pertanyaan, pantaskah Michelin disalahkan?|MotoGP|
Sayangnya di Mandalika, Michelin ujug-ujug mengubah dan membuat Honda agak kerepotan.
Di satu sisi mereka mengaku tak mungkin mengandalkan pengereman dengan roda belakang lantaran traksi ban tersebut tak membuat gripnya stabil.
Dalam satu momen di babak kualifikasi, Marquez nyaris mengalami highside dan Pol Espargaro kehilangan grip belakang ketika ia melaju untuk membuat time attack.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-