Strategi untuk menjauh dari kejaran rival sejak start tidak sesuai rencana.
Martin tergelincir finis di posisi kelima, sedangkan Bagnaia amankan podium kedua.
Momentum berpindah ke Martin di Thailand setelah bertarung dalam duel epik.
BACA JUGA:Jajaran Petinggi Tim Repsol Honda Dikabarkan Mengalami Banyak Perombakan
Bagnaia awalnya tempati urutan ketiga, kalah dari pembalap Pramac Racing sebagai pemenang Sprint dan balapan Grand Prix, serta Brad Binder.
Tetapi pelanggaran track limit membuat pembalap Red Bull KTM Factory Racing ini dihukum turun satu posisi.
Pecco pun dipromosikan ke P2.
Menjelang tiga balapan terakhir musim ini, sang Juara Dunia bertahan unggul tipis 13 poin.
BACA JUGA:Tim RNF Aprilia Diisukan Gulung Tikar dari MotoGP, Bagaimana Nasib Para Ridernya?
Perjalanan ke GP Malaysia mengawali rangkaian triple-header yang akan menentukan siapa pemegang mahkota juara 2023.
Martin mengalahkan Pecco dalam Sprint di Sepang, tetapi pembalap Ducati itu mampu membalas saat balapan Minggu. Bagnaia menduduki P3, finis di depan ‘Martinator’ yang harus puas menghuni P4.
Qatar adalah tujuan berikutnya. Martin menangi Sprint dan Bagnaia berjuang untuk P5.
BACA JUGA:Simak Perbedaan Sirkuit Mandalika Lombok dan Sirkuit Formula E Jakarta, Lebih Unggul Mana?
Selisih terpangkas jadi tujuh poin jelang balapan terakhir Grand Prix musim ini.
Namun, keadaan berubah pada Minggu. Bagnaia klaim P2, sementara Martin P10 usai alami balapan sulit.
Menuju putaran final GP Valencia, Bagnaia berbekal keunggulan 21 poin di sirkuit yang sudah familier saat mengklaim gelar musim 2022.