Videometri: Teknologi Canggih yang Bantu Pembalap MotoGP Analisa Performa Mereka

Videometri: Teknologi Canggih yang Bantu Pembalap MotoGP Analisa Performa Mereka

Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia--Crash

JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Peter Bom, mantan kepala kru pemenang kejuaraan dunia Moto3 dan Moto2, buka-bukaan soal dunia rahasia videometri dalam edisi terbaru GPMag.

Di paddock MotoGP, teknik ini udah jadi senjata wajib buat semua tim. Awalnya, tim cuma ngandalin rekaman TV publik buat analisis.

Sekarang? Mereka punya videografer sendiri yang siap rekam di spot-spot strategis sirkuit.

Bom menjelaskan, videometri bikin pembalap dan teknisi bisa bandingin performa mereka dengan rider tercepat di lintasan pakai mode “hantu” alias overlay dua video.

BACA JUGA:Lewis Hamilton Negosiasi Dengan KTM, Jadi Beli?

BACA JUGA:Line-Up MotoGP 2025, Perpindahan Besar dan Kombinasi Baru Para Pembalap


Francesco Bagnaia, Jorge Martin dan Marc Marquez--Crash

“Melihat jelas perbedaan dan tahu berapa meter yang hilang atau bertambah itu impian semua pembalap dan kepala teknisi,” tulis Bom.

Nggak cuma itu, videometri makin canggih karena bisa disinkronin dengan data telemetri tim. Hasilnya? Settingan motor bisa lebih presisi.

Chaz Davies, mantan juara World Supersport sekaligus pelatih Ducati, ngaku sering pakai videometri buat bantu pembalap asuhannya.

Tapi Bom nge-drop fakta mengejutkan: data telemetri dari motor kompetitor juga bisa diekstrak cuma lewat rekaman video dan audio onboard yang disiarin Dorna.

BACA JUGA:Krisis Finansial KTM, Akankah 2026 Jadi Tahun Perpisahan dari MotoGP?

BACA JUGA:Kisah Perjalanan Herjun Atna Firdaus, Sang Juara Asia di ARRC 2024

Bayangin, hanya modal video onboard, tim bisa dapetin info soal pemilihan gigi, RPM, kecepatan, pengereman, sampai posisi throttle!

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya