Dear Bikers! Yuk Kenali Tanda Busi Motor Mulai Lemah, Biar Nggak Mogok di Jalan!
Warna pada busi bisa menjadi indikator penting kondisi mesin, mulai dari pembakaran normal hingga tanda campuran bahan bakar bermasalah atau mesin overheat--WMS
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Busi motor, komponen kecil yang sering terabaikan, padahal perannya sangat besar dalam menjaga performa kendaraan.
Komponen ini bertugas memantik percikan api yang memulai proses pembakaran di ruang bakar.
Cara kerjanya, busi menerima tegangan tinggi dari koil, bisa mencapai 20.000 sampai 30.000 volt, lalu mengubahnya menjadi percikan yang membakar campuran udara dan bahan bakar. Dari sinilah tenaga mesin tercipta.
Yang jadi masalah, kalau kondisi busi mulai melemah, pembakaran jadi nggak sempurna. Efeknya langsung kerasa, yaitu mesin brebet, tenaga ngempos, dan bensin jadi boros.
BACA JUGA:Jangan Pernah Copot Ring Busi, Ini Risiko Fatal yang Bisa Terjadi pada Mesin Motor Kamu
Selain memantik percikan api, busi juga berperan mengontrol proses pembakaran di dalam mesin. Warnanya bahkan bisa jadi “kode” buat baca kondisi motor. Kalau businya berwarna cokelat muda, itu tandanya pembakaran berjalan normal.
Sebaliknya, kalau busi menghitam, biasanya ada masalah pada campuran bahan bakar atau businya kotor. Sementara warna putih menandakan mesin sedang mengalami overheat.
Nah, ketika busi tak lagi dalam kondisi prima, kenyamanan berkendara ikut terpengaruh. Motor bisa sulit dihidupkan, terutama saat mesin dingin, tenaga terasa ngempos saat digas, hingga akselerasi yang tersendat-sendat.
Dalam kondisi tertentu, masalah busi juga bisa memengaruhi stabilitas berkendara. Bayangkan mesin tiba-tiba tersendat saat menyalip, di tikungan, atau saat terjebak kemacetan, bahkan yang paling parah, motor bisa mendadak mogok.
BACA JUGA:Perbedaan Busi Iridium vs Busi Biasa: Mana yang Lebih Bagus?
Karena itu, penting banget buat memahami kondisi busi. Perannya bukan sekadar menjaga performa, tapi juga bagian penting dari keselamatan berkendara.
Biasanya, pabrikan menyarankan rutin memeriksa busi setiap 4.000 kilometer dan menggantinya pada kisaran 8.000 hingga 12.000 kilometer.
“Busi itu komponen kecil, tetapi efeknya sangat besar terhadap performa motor. Ketika mulai muncul gejala seperti mesin susah hidup atau motor terasa kurang bertenaga, itu tanda bahwa busi harus segera diperiksa. Pada kondisi seperti ini, tentu bisa membahayakan pengendara apalagi saat motor digunakan,” beber Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati.
Di tengah mobilitas yang makin padat, merawat motor itu wajib biar perjalanan tetap aman dan nyaman. Dengan mengenali fungsi dan tanda-tanda busi melemah, pengendara bisa terhindar dari risiko mogok mendadak atau biaya perbaikan yang malah bikin dompet jebol.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-


