Diler Motor Papan Atas Australia Resmi Tutup, Uang Muka Konsumen Raib Miliaran

Diler Motor Papan Atas Australia Resmi Tutup, Uang Muka Konsumen Raib Miliaran

Diler Motor Papan Atas Australia Resmi Tutup, Uang Muka Konsumen Raib Miliaran--Rideapart

JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Kabar mengejutkan datang dari Australia. Salah satu diler motor paling besar dan punya nama kuat di sana, Peter Stevens Motorcycles, resmi bangkrut. 

Walau mungkin nggak terlalu dikenal di Indonesia, Peter Stevens ini punya 15 cabang diler motor dan udah eksis puluhan tahun. 

Sayangnya, mereka kini punya utang yang menggunung, totalnya sekitar 65,9 juta dolar Australia atau setara Rp700 miliar (kurs Rp10.600 per AUD).

Yang bikin miris, bukan cuma soal bisnis yang tekor, tapi nasib 400 karyawan juga jadi taruhan. Gaji dan hak mereka yang belum dibayar tembus Rp17 miliar (sekitar AUD 1,6 juta). 

BACA JUGA:Honda Tawarkan Promo Menggoda di Jakarta Fair 2025

BACA JUGA:Motor STNK Only Marak di Sosmed, Waspadai Risiko Hukum Bisa Dipenjara 4 Tahun

Banyak pegawai yang hidupnya bergantung dari sini, jadi kondisi ini jelas bikin was-was. Belum lagi, ada pelanggan yang udah bayar uang muka buat beli motor tapi sekarang malah ikut ketar-ketir karena duit mereka belum balik, nilainya sekitar Rp22 miliar (sekitar AUD 2,1 juta).

Utang Peter Stevens ternyata masih panjang daftarnya. Mereka juga nunggak pajak barang dan jasa senilai Rp3,3 miliar dan pajak tangguhan senilai Rp47,7 miliar. 

Bahkan salah satu bank top di Australia, Westpac, juga kena getahnya karena punya piutang sekitar Rp80,5 miliar (AUD 7,6 juta). 

Belum lagi pembiayaan inventaris buat stok motor yang nilainya tembus Rp280 miliar (AUD 26,5 juta). Sistem ini umumnya dipakai buat isi showroom, tapi karena penjualan sepi, ya utangnya jadi buntu.

BACA JUGA:Yamaha Aerox Susah Distarter dan Muncul Check Engine? Kenali Penyebab Kode 12

BACA JUGA:Aleix Espargaro Gantikan Luca Marini di MotoGP Belanda 2025

Direktur Peter Stevens, Luc Favre, juga nyebutin kalau mereka punya utang sewa properti sekitar Rp160 miliar (AUD 15,1 juta). 

Kalau ditotal-total, semua utang nyaris nembus Rp700 miliar. Kondisi ini jelas bikin panik banyak pihak, mulai dari karyawan sampai pelanggan dan pihak bank. 

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Source
Tag
Share
Berita Lainnya
APPS ME
WAHANA
Berita Terpopuler
kyoto rangers