1. Rem Jenis Radial
Tipe yang pertama ini biasanya terdapat pada motor untuk kecepatan tinggi seperti superbike dan supersport. Hanya terdapat beberapa produsen saja yang menyediakan part ini.
Master silinder rem radial diciptakan searah dengan gerakan tuas rem sehingga daya dorongnya bisa disalurkan secara langsung oleh piston master rem. Hasilnya adalah proses pengereman terjadi lebih maksimal.
BACA JUGA:Jangan Pasang Kampas Rem Palsu Buat Motor Kamu, Ini Bahayanya!
2. Rem Jenis Non Radial
Jenis yang kedua ini lebih banyak digunakan pada motor bebek standar atau matik. Kekurangannya adalah tingkat pengereman kurang maksimal. Alasannya muncul daya yang terbuang ketika tuas rem ditarik karena posisi piston yang tidak searah.
Jadi ketika tuas rem ditarik atau ditekan dengan tangan, maka ada banyak daya yang bisa terbuang. Semakin banyak ditarik, maka daya yang terbuang juga semakin besar.
Selain memperhatikan jenisnya, saat ingin mengganti master rem juga harus memperhatikan soal spesifikasi motor, yaitu kubikasi mesin atau Daya Kuda. Karena jika nanti rem justru terlalu pakem atau tidak pakem akan berbahaya bagi pengendara.
Penyebab Rusaknya Master Rem Motor
Tidak harus berencana memodifikasi motor sehingga kalian perlu mengetahui soal master silinder rem ini.
BACA JUGA:Seperti Apa Sih Fitur Canggih Rem Motor Honda? Cek Detailnya
Pengemudi tetap harus tahu bagaimana fungsi dan cara kerja master silinder rem ini sehingga jika terjadi kerusakan setidaknya mengerti langkah perbaikannya.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab rusaknya master rem. Kerusakan komponen ini tidak boleh dianggap enteng karena pengaruhnya sangat besar terhadap keamanan pengendara.
Berikut ini beberapa penyebab kerusakan yang harus diwaspadai.
1. Debu dan Kotoran yang Menggumpal
Pada bagian master silinder ini kotoran dan debu bisa masuk kapan saja. Hadirnya benda asing selain fluida akan membuat ruang menjadi kotor. Ketika ruang gerak piston terhambat karena debu, maka kinerjanya akan terhambat.