BACA JUGA:Modal 8 Juta, Gaya Tetap Oke! 5 Matic Bekas 'Badak' Ini Siap Libas Macet & Gak Bikin Dompet Boncos!
3. Kampas Ganda dan Rumah Kopling Licin
Jika kampas ganda sudah terlalu halus atau rumah kopling glaze (mengkilat), cengkeramannya jadi lemah.
Akibatnya motor susah memulai tarikan awal, terutama ketika menanjak dan membawa beban.
Solusi: amplas ringan permukaan kampas dan mangkok kopling. Jika aus parah, ganti saja biar tenaga balik.
4. Mesin Kurang Tenaga Karena Servis Jarang
Motor matic sangat bergantung pada mesin yang sehat. Filter udara kotor, busi lemah, throttle body kotor, atau oli mesin telat ganti bisa bikin tenaga turun. Saat mesin tidak bertenaga, tanjakan langsung terasa sulit.
Solusi: rutin servis tiap 2.000–3.000 km, ganti oli tepat waktu, dan bersihkan throttle body secara berkala.
BACA JUGA:Harga Motor Listrik November 2025, Termurah di Bawah 12 Juta Rupiah
BACA JUGA:Harga Terbaru Yamaha Fazzio dan Honda Scoopy di November 2025
5. Tekanan Ban Terlalu Rendah
Ban kurang angin bikin beban mesin jadi lebih berat. Di jalan rata mungkin tidak terasa, tapi di tanjakan efeknya langsung parah.
Solusi: isi tekanan sesuai rekomendasi motor, biasanya 29–32 psi untuk matic harian.
6. Bobot Berlebih atau Bawa Barang Banyak
Motor matic punya torsi awal yang lebih kecil dibanding motor manual. Kalau diisi barang banyak atau boncengan berat, CVT bekerja ekstra keras dan tenaga terasa cepat habis.
Solusi: hindari membawa beban berlebihan di tanjakan tajam.