Kala Suzuki Cabut dari MotoGP, Inovasi Aero yang Terabaikan
Paten Winglet Suzuki di MotoGP--Visordown
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- MotoGP kena pukulan berat di akhir 2022 ketika Suzuki mengejutkan banyak orang dengan keputusan mereka untuk keluar dari kejuaraan dunia ini.
Alasan utama di balik kepergian Suzuki adalah 'tantangan finansial' dan 'perubahan tren pasar', plus carbon neutrality dan keberlanjutan juga jadi alasan.
Yang bikin lebih shock lagi, Suzuki memutuskan hengkang padahal mereka baru saja meraih gelar MotoGP dengan Joan Mir pada 2020, dan menutup musim 2022 dengan dua kemenangan dari tiga balapan lewat Alex Rins.
BACA JUGA:Lakukan 4 Hal Ini Jika Kaki Anda Tersentuh Knalpot Panas, Supaya Tidak Melepuh
BACA JUGA:Perhatikan Hal Ini Jika Ingin Pindah Gunakan Motor Matik ke Motor Sport
Paten Winglet Suzuki di MotoGP--Visordown
Suzuki, yang seperti Yamaha menguasai mesin inline-four, lagi naik daun banget.
Mereka mulai jadi kekuatan yang perlu diperhitungkan, terutama saat Honda dan Yamaha yang lama jadi dominator mulai goyang.
Suzuki masih aktif saat inovasi aero ala F1 mulai diterapkan, dengan Ducati memimpin dan merevolusi MotoGP lewat penggunaan elemen aero yang canggih.
Suzuki tampaknya mulai menemukan jalannya menuju kesuksesan, dengan menjadi salah satu motor tercepat di lintasan lurus berkat paket aero baru mereka.
BACA JUGA:Ini Risiko Berbahaya Jika Lepas Filter CVT pada Motor Matik
BACA JUGA:SPBU Shell dan BP Kompak Menurunkan Harga Mulai September Ini
Sylvain Guintoli, Suzuki MotoGP--Visordown
Namun, keputusan Suzuki untuk meninggalkan MotoGP bikin mereka harus menghancurkan hampir semua mesin prototipe mereka, yang super disayangkan.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-